Cara Membuat Itinerary Visa Schengen

Bisa jalan-jalan ke Eropa tentu jadi impian banyak orang. Tapi sebelum berangkat, siapkan Itinerary Visa Schengen terlebih dahulu. Dengan rencana yang jelas, tentu kalian tidak akan kebingungan soal destinasi, transportasi, sampai perihal jadwal perjalanan.

Lantas, bagaimana Cara Membuat Itinerary Visa Schengen yang tidak hanya valid untuk visa Schengen, tapi juga bisa membuat petualanganmu semakin seru dan bebas ribet? 

Yuk, simak langkah-langkahnya di bawah ini, agar liburan ke Eropa jadi pengalaman yang lancar, menyenangkan, dan pastinya tidak terlupakan.

Apa Itu Itinerary Visa Schengen ?

Itinerary Visa Schengen

Itinerary Visa Schengen sebenarnya tidak jauh berbeda dari rencana perjalanan biasa, yang membedakannya hanyalah format yang lebih rapi dan detail. 

Yang mana dokumen tersebut berisi daftar destinasi, jadwal perjalanan, dan informasi penting lainnya yang menunjukkan kemana saja kalian akan pergi selama di Eropa.

Apakah Itinerary Visa Schengen penting ? Tentu saja penting, karena kedutaan ingin tahu apakah perjalananmu masuk akal dan sesuai dengan durasi visa yang kalian ajukan atau tidak.

Selain untuk urusan visa, itinerary juga membuat perjalananmu lebih nyaman. Sehingga kalian tidak akan kebingungan soal tempat yang mau dikunjungi atau akomodasinya.

Biasanya, itinerary ini dilampirkan bersama Cover Letter Visa Schengen, yang berisi penjelasan singkat tentang tujuan perjalanan, durasi tinggal, dan alasan kenapa kalian memilih destinasi tertentu. 

Poin utama Itinerary Visa Schengen 

Itinerary Visa Schengen

Ada beberapa poin utama Itinerary Visa Schengen yang perlu kalian perhatikan agar perjalananmu semakin terencana. Berikut ini rinciannya : 

A. Rincian Penerbangan 

Bagian ini harus mencantumkan no penerbangan, kode bandara, tanggal & jam keberangkatan dan kedatangan. Yang perlu diingat, cukup reservasi tiket pulang-pergi saja. Berikut contoh formatnya : 

  • GA 888 (CGK-AMS) – 01 Mar 2025, 23.59 WIB
  • GA 889 (AMS-CGK) – 05 Mar 2025, 22.00 CET

B. Akomodasi (Reservasi Hotel/Apartemen/Airbnb) 

Kedutaan ingin tahu traveler akan menginap dimana selama di Eropa. Jadi, pastikan ada konfirmasi reservasi hotel untuk masa tinggal. Nama pemohon juga harus sesuai dengan yang ada di paspor dengan format :

  • Hotel Pulitzer, Amsterdam (Reservasi #AMS123)
  • Check-in: 01 Mar 2025 – Check-out: 04 Mar 2025

C. Rute Perjalanan Harian (Day-by-Day Itinerary) 

Bagian ini menunjukkan kemana saja kalian akan pergi setiap harinya. Biasanya mencakup daftar kota/negara yang dikunjungi, durasi tinggal, dan kegiatan yang direncanakan. Berikut formatnya : 

  • Hari 1: Paris, Prancis
  • 09.00 – Tur Menara Eiffel
  • 13.00 – Makan siang di Le Jules Verne
  • 15.00 – Kunjungi Musée du Louvre
  • Menginap: Hotel Regina Louvre (Reservasi #XYZ123)

D. Transportasi Internal Antar Kota/Negara 

Jika perjalananmu melibatkan beberapa kota atau negara, kedutaan juga butuh info terkait transportasi yang kalian gunakan, seperti kereta atau bus. Contoh formatnya adalah :

  • Thalys Train #9341 (Amsterdam → Brussels) – 08.00-10.00

E. Asuransi Perjalanan (Wajib untuk Visa Schengen) 

Asuransi perjalanan itu wajib dimiliki dengan  minimal coverage €30.000 yang mencakup seluruh wilayah Schengen. Jangan lupa sesuaikan durasi asuransi dengan itinerary mu. Contoh polis asuransi perjalanan :

  • Allianz
  • AXA
  • Zurich

Cara Penyusunan Itinerary Visa Schengen yang Valid  

Hal penting lainnya yang perlu kalian ketahui selain poin-poin yang disebutkan diatas adalah perihal cara penyusunan Itinerary Visa Schengen. Berikut kaidah-kaidahnya : 

A. Tentukan Negara Utama Tujuan 

Ajukan visa ke negara tempat tinggal paling lama. Jika durasinya sama di beberapa negara, maka ajukan ke negara pertama yang kalian masuki.

B. Reservasi Penerbangan dengan Opsi Pembatalan Gratis 

Gunakan layanan seperti Traveloka atau Expedia untuk hold reservation atau dummy ticket agar aman jika visa belum disetujui.

C. Booking Akomodasi “Pay Later” 

Pesan hotel lewat Booking.com, Agoda, atau Airbnb yang memiliki opsi pay later atau free cancellation. Pastikan juga nama pemesan sesuai dengan nama di paspor ya.

D. Susun Itinerary Harian yang Masuk Akal 

Jangan terlalu padat. Maksimal 3 aktivitas utama per hari. Misalnya Hari 1: Amsterdam dengan rencana harian sebagai berikut : 

  • 09.00 – Tur Kanal Amsterdam
  • 12.00 – Makan siang di Pancake Bakery
  • 14.00 – Kunjungi Rijksmuseum

E. Lampirkan Bukti Asuransi Perjalanan 

Selanjutnya pilih asuransi dengan cakupan minimal €30.000 yang berlaku di seluruh Schengen, seperti Allianz, AXA, atau Zurich.

Kesalahan dalam Menyusun Itinerary Visa Schengen  

Itinerary Visa Schengen

Sebagai tambahan informasi, berikut dibawah ini juga akan disampaikan beberapa kesalahan dalam menyusun Itinerary Visa Schengen : 

1. Tidak menyertakan bukti akomodasi untuk seluruh perjalanan

Kalian harus menunjukkan tempat menginap di setiap negara yang dikunjungi. Jika hanya menunjukkan hotel untuk beberapa hari saja, bisa membuat kedutaan ragu dan visa bisa ditolak.

2. Jadwal perjalanan terlalu padat dan tidak realistis

Jangan buat itinerary yang terlalu penuh dengan aktivitas. Kedutaan bisa curiga jika kalian membuat jadwal yang tidak masuk akal, misalnya, mengunjungi lima tempat dalam satu hari di kota yang sama. 

3. Tidak mencantumkan negara dengan durasi tinggal terlama

Visa Schengen harus diajukan ke negara yang akan kalian tinggal paling lama. Jadi, jangan sampai lupa menambahkan negara utama tujuan di itinerary-mu.

4. Menggunakan itinerary fiktif tanpa dokumen pendukung yang sesuai

Itinerary yang tidak sesuai kenyataan, misalnya tanpa reservasi hotel atau penerbangan yang jelas, tentu saja bisa jadi bumerang. 

Dengan mengikuti langkah-langkah diatas, kalian bisa membuat itinerary visa Schengen dengan langkah yang benar. Dengan itinerary yang tepat, mengajukan Cara Membuat Visa Schengen pun jadi lebih lancar

Silvi

Pegiat informasi seputar Visa dan magang Secara Umum

Bagikan: